UNSUR,SENYAWA DAN CAMPURAN KELAS 7 SEM 1

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan volume. Oleh karena memiliki volume, maka materi juga menempati ruang tertentu. Berdasarkan sifat kimianya, materi dibagi menjadi beberapa golongan atau lebih dikenal sebagai klasifikasi materi. Ini meliputi unsur, senyawa dan campuran.

1. Unsur

Zat Murni yang tidak dapat diuraikan kedalam bentuk zat-zat lainnya, dengan proses menggunakan Reaksi Kimia yang biasa (normal).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan Kimia, Unsur memiliki lebih dari 100 macam bentuk, yang tersedia di Alam Bumi ini. Untuk mempermudah dalam mengenali macam-macam bentuk Unsur, terdapat pada bentuk Tabel berikut ini :

Unsur Senyawa Dan Campuran

Contoh Unsur Dalam Kehidupan

Pada pembahasan dibawah ini, terdapat beberapa macam Unsur yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari :

UnsurLambangNomor Atom
OksigenO8
NitrogenN7
KarbonC6
BesiFe (Ferrum)26
TimahSn (Stannum)50
BelerangS (Sulfur)16
EmasAu (Aurum)79
PerakAg (Argentum47
TembagaCu (Cuprum)29

Jenis-Jenis Unsur

Unsur terbagi menjadi 3 macam bentuk berdasarkan sifat-sifatnya, yaitu sebagai berikut ini :

1. Unsur Logam


Material yang memiliki sifat padat keras, tidak tembus cahaya, memiliki warna yang berkilauan, memiliki konduktivitas listrik yang kuat, dan sebagai termal yang baik.

Unsur Logam ini juga dapat digunakan sebagai bahan untuk menempa, sehingga dapat dibentuk berupa Alat-Alat atau Barang yang bisa digunakan oleh kehidupan Manusia.

Berikut merupakan bentuk Tabel Unsur-Unsur Logam yang tersedia di Alam Bumi ini, yang dapat digunakan oleh Manusia :

NamaNama IlmiahLambangBentuk Fisik
AluminiumAluminiumAlPadat dan Warna Putih Perak
BariumBarriumBaPadat dan Warna Putih Perak
BesiFerrumFePadat dan Warna Putih Perak
EmasAurumAuPadat dan Warna Kuning
KaliumKaliumKPadat dan Warna Putih Perak
KalsiumCalsiumCaPadat dan Warna Putih Perak
KromiumChroniumCrPadat dan Warna Putih Perak
MagnesiumMagnesiumMgPadat dan Warna Putih Perak
MangaManganiumMnPadat dan Warna Abu-Abu
NatriumNatriumNaPadat dan Warna Putih Perak
NikelNikeliumNiPadat dan Warna Putih Perak
PerakArgentumAgPadat dan Warna Putih Perak
TembagaCuprumCuPadat dan Warna Kecokelatan

2. Unsur Non Logam

Material yang tidak memliki sifat dan bentuk fisik seperti Logam. Pada dasarnya, Unsur Non Logam berwujud seperti Gas, Cair, Padat, pada suhu dan tekanan yang normal.

Unsur Non Logam yang berwujud berupa Gas, yaitu Helium, Nitrogen, Karbondioksida, Oksigen, dan Lain-lainnya. Unsur Non Logam yang berwujud berupa benda Padat, yaitu Iodin, Fosfor, Karbon, Belerang, dan Lain-lainnya. Sedangkan yang berwujud berupa benda Cairan, yaitu Minyak, Bromin, dan Lain-lainnya.

Berikut merupakan bentuk Tabel Unsur-Unsur Non Logam yang tersedia di Alam Bumi ini, yang dapat digunakan oleh Manusia :

Nama Nama IlmiahLambang Bentuk Fisik
BelerangSulfurSPadat, dan berwarna Kuning
BrominBromiumBrCairan, dan berwarna Cokelat Kemerahan
FluorinFluorineFGas, dan berwarna Kuning Muda
FosforPhosphorusPPadat, dan berwarna Putih, Merah
HeliumHeliumHeGas, tidak memiliki warna
HidrogenHydrogeniumHGas, tidak memiliki warna
KarbonCarboniumCPadat, dan berwarna Hitam
KlorinChlorineClGas, dan berwarna Kuning Kehijauan
NeonNeonNeGas, tidak memiliki warna
NitrogenNitrogeniumNGas, tidak memiliki warna
OksigenOxygeniumOGas, tidak memiliki warna
SilikonSiliciumSiPadat, dan berwarna Abu-abu
IodinIodiumIPadat, dan berwarna Hitam

3. Unsur Semi Logam

Material yang memiliki sifat dan bentuk fisik seperti Logam dan Non Logam, atau biasa disebut dengan Metaloid. Unsur Semi Logam juga bersifat sebagai Semi Konduktor.

Semi Konduktor adalah Unsur yang tidak memiliki sifat sebagai penghantar listrik dengan baik, dengan Suhu yang rendah, tetapi sifat penghantar listri akan menjadi lebih baik, dengan Suhu yang tinggi.

Berikut merupakan bentuk Tabel Unsur-Unsur Semi Logam yang tersedia di Alam Bumi ini, yang dapat digunakan oleh Manusia :

NamaNama IlmiahLambangBentuk Fisik
BoronBoroniumBPadat, dan berwarna Kecokelatan
SilikonSiliciumSiPadat, dan berwarna Abu-Abu
GermaniumGermaniumGe Padat, dan berwarna Abu-Abu
ArsenArseniumAs Padat, dan berwarna Abu-Abu
AntimonStibiumSb Padat, dan berwarna Abu-Abu
TelluriumTelluriumTePadat, dan berwarna Keperakan
PoloniumPoloniumPoPadat, dan berwarna Keperakan

2. Senyawa

Zat Tunggal yang terbentuk dari penggabungan antara suatu Unsur-Unsur dengan pembagian tertentu, dan dapat diuraikan kedalam bentuk zat-zat lainnya secara lebih sederhana.

Senyawa ini memiliki sifat yang berbeda-beda, tergantung dengan Unsur-Unsur dalam penyusunannya dengan menggunakan proses Reaksi Kimia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan Kimia, Senyawa memiliki banyak sekali macam bentuk, yang tersedia di Alam Bumi ini. Untuk mempermudah dalam mengenali beberapa macam-macam bentuknya, terdapat pada bentuk Tabel berikut ini :

Unsur Senyawa Dan Campuran

Ciri-Ciri Senyawa

Senyawa memiliki ciri-ciri dalam bentuk yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut ini :

  • Senyawa merupakan bentuk dari  Zat Tunggal atau Zat Murni
  • Dapat diuraikan menjadi beberapa Unsur, yang sesuai dengan jumlah Unsur sebagai penyusunannya atau pembentukannya melalui Reaksi Kimia biasa
  • Komposisi Unsur sebagai pembentukannya dengan Senyawa memiliki sifat yang berbeda-beda
  • Senyawa berupa penggabungan dengan Unsur dan perbandingan yang tertentu

Jenis-Jenis Senyawa

Klasifikasi Senyawa terbentuk menjadi beberapa jenis, yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Senyawa Ionik

Senyawa Kimia yang terbentuk dari unsur-unsur berupa Ion. Ikatan Ion ini terbentuk menjadi satu bagian dengan menggunakan proses gaya Elektrostatik.

Senyawa Ionik merupakan jenis Senyawa yang memiliki sifat Netral secara menyeluruh, dengan pembentukan antara Ion Positif (Kation) dengan Ion Negatif (Anion).

Contoh Senyawa Ionik, yaitu Natrium Klorida (Na+) dengan (Cl-), Kalium Klorida (K+) dengan (Cl-), dan Lain-lainnya.

2. Senyawa Oksida

Senyawa Kimia yang tersusun antara Unsur Oksigen dengan Unsur Lain-lainnya, Senyawa jenis ini terdapat Unsur Oksida, yang terbentuk karena suatu Oksigen di udara.

3. Senyawa Organik

Senyawa Kimia yang terbentuk dan tersusun antara Karbon dan Hidrogen sebagai Unsur utamanya. Namun dalam jenis Unsur ini juga, terdapat beberapa unsur-unsur lainnya, yaitu berupa Belerang, Fosfor, Oksigen, dan Helogen.

4. Senyawa Asam

Senyawa Kimia ini memiliki rumus, yaitu HA. Senyawa ini apabila dilarutkan kedalam Air, maka akan memiliki pH dibawah 7, Senyawa Asam akan memberikan Ion H+ pada Senyawa lain-lainnya (Basa).

5. Senyawa Basa

Senyawa Kimia yang terbentuk dan menyerap Ion H+ dengan pH lebih besar dari 7, dan melepaskan Ion OH+.

3. Campuran

Zat yang telah dibuat melalui proses penggabungan antara dua Zat atau lebih yang berbeda, tanpa menggunakan proses Reaksi Kimia (Zat tidak menyatu dengan Zat lainnya).

Zat yang telah digabungkan, tidak mengalami perubahan fisik yang berada didalamnya. Campuran ini juga dapat dipisahkan menjadi Zat aslinya dengan menggunakan proses secara Mekanisme, dan Campuran dapat memiliki  sifat Homogen atau Heterogen.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan Kimia, Campuran dapat memiliki banyak sekali macam bentuk penggabungan, yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempermudah dalam mengenali beberapa macam-macam bentuk penggabungannya, terdapat pada bentuk Tabel berikut ini :

Unsur Senyawa Dan Campuran

Jenis-Jenis Campuran


Klasifikasi Campuran terbentuk menjadi 2 macam jenis, yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Campuran Homogen

Campuran pada jenis ini terbentuk dan tersusun antara dua Senyawa atau lebih, yang seluruh Komponennya memiliki sifat dan susunan yang lama, sehingga Komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan. Campuran Homogen ini tersusun antara Laarutan Zat Solvent dan Larutan Zat Solute.

Campuran Homogen dapat dicampurkan, sebagai berikut :

  • Larutan Garam dengan Air
  • Larutan Gula dengan Air
  • Larutan Asam Sulfat
  • Larutan Cuka Dapur
  • Udara atau Oksigen
  • Larutan Alkohol 70%

2. Campuran Heterogen

Campuran pada jenis ini terbentuk dan tersusun antara Dua bahan atau lebih dengan bentuk fase yang berbeda-beda. Contohnya, yaitu Sebuah Tanah yang dimasukkan atau dicampurkan kedalam Air. Hal ini disebut sebagai Heterogen, karena pada Tanah memiliki bentuk fase yang padat, sedangkan Air memiliki bentuk fase yang cair

Campuran Heterogen dapat dicampurkan, sebagai berikut :

  • Tanah yang dicampurkan dengan Air
  • Minyak yang dicampurkan dengan Air
  • Pasir yang dicampurkan dengan Serbuk Besi
  • Batu yang dicampurkan dengan Air

Perbedaan Campuran Homogen dan Heterogen

1. Campuran Homogen : Seluruh Komponen yang terdapat didalamnya memiliki kesamaan (Warna, Rasa, dan perbandingan Zat yang tercampur sama).

2. Campuran Heterogen : Seluruh Komponen yang terdapat didalamnya memiliki ketidak samaan (Warna, Rasa, dan perbandingan Zat yang tercampur tidak sama).

 

Demikianlah penjelasan mengenai tentang Unsur, Senyawa dan Campuran beserta Pengertian, Tabel Kimia, Jenis-Jenis, dan Contohnya.

Semoga dapat bermanfaat dan menjadi suatu pengetahuan yang berguna untuk kita semua.

Metode Pemisahan Campuran

Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya, yaitu:

Metode Penyaringan (Filtrasi)

Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori. Umumnya campuran disaring menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas.

Pengkristalan (Kristalisasi)

Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Contoh pemisahan campuran dengan cara kristalisasi yaitu membuat garam dapur dari air laut, membuat gula tebu dari tebu, dan membuat kembang gula (permen) dari gula tebu.

Penyubliman (Sublimasi)

Sublimasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang mudah menyublim. Pemisahan campuran dengan cara sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan atau memurnikan zat-zat yang dapat menyublim seperti kapur barus, iodin, kafein, dan naftalena.

Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien difusi atau kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-komponen zat akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak.

Penyulingan (Distilasi

Pengertian

Penyaringan (Destilasi) adalah Suatu metode yang berfungsi untuk memisahkan antara dua Zat Kimia atau lebih, berdasarkan dengan perbedaan Kecepatan, kemudahan dalam Penguapan, atau Volatilitas Zat.)


Dalam proses metode ini, campuran Zat akan mendidih sehingga terjadilah Penguapan, dan Uap yang dihasilkan ini kemudian akan mendingin kembali dan berubah bentuk menjadi Cairan.

Zat yang memiliki Titik Pendidih lebih rendah akan mengalami Penguapan terlebih dahulu, daripada Zat yang memiliki Titik Pendidih yang lebih besar.

Macam-Macam Bentuk

Dalam proses metode Penyaringan (Destilasi) terdapat beberapa macam bentuk, yaitu sebagai berikut ini.

1. Destilasi Sederhana

Dasar Pemisah yang terdapat dalam metode ini adalah Antara perbedaan Titik Pendidih yang berjauhan atau dengan salah satu komponen dasar yang bersifat Volatif. 

Apabila pada Zat yang memiliki Titik Pendidih lebih rendah akan mengalami Penguapan terlebih dahulu, daripada Zat yang memiliki Titik Pendidih yang lebih besar.

2. Destilasi Bertingkat

Destilasi Bertingkat (Fraksionisasi) adalah Metode untuk memisahkan dua komponen Zat Cair atau lebih, dari suatu Larutan yang berdasarkan pada perbedaan Titik Pendidihnya. Destilasi jenis ini juga dapat berfungsi untuk campuran dengan perbedaan Titik Pendidih kurang dari 20 ºC dan bekerja dalam Tekanan Atmosfer (Tekanan Rendah).

3. Destilasi Uap

Metode ini berfungsi pada Campuran Senyawa yang memiliki Titik Pendidih mencapai 200 ºC bahkan lebih. Penguapan pada Senyawa ini dapat mencapai Suhu mendekati 100 ºC dalam Tekanan Atmosfer dengan menggunakan Air yang Mendidih serta memiliki sifat yang Fundamental.

4. Destilasi Vakum

Metode ini biasanya dapat berfungsi, apabila Campuran Senyawa yang akan disuling tidak stabil, dengan sebelum Terdekomposisi dan mendekati Titik Pendidih diatas 150 ºC.

Metode Destilasi Vakum ini tidak dapat dipakai pada Campuran Senyawa dengan Titik Pendidih yang rendah, apabila Kondesornya memakai Air Dingin.

Dalam mengurangi pada Tekanan Senyawa dalam metode Penyulingan (Distilasi) ini, dapat menggunakan Alat Pompa Vakum (Aspirator).

5. Destilasi Azetrop

Metode ini berfungsi untuk proses Penguapan pada Zat Cair tanpa merubah komposisi Zat Pembentukannya.

Alat Dan Fungsi

Dalam menggunakan metode Destilasi pada skala Laboraturium memiliki peralatan yang lebih sederhana dan mudah dirangkai, berikut dibawah ini ada beberapa alat-alat yang digunakan.

1. Alat Destilasi

  1. Sumber Energi Panas
  2. Labu Destilasi sampel
  3. Tabung Penghubung
  4. Termometer
  5. Kondensor
  6. Air pendingin masuk
  7. Air pendingin keluar
  8. Alas Labu Bulat untuk hasil pemisahan
  9. Gas Inlet
  10. Kontrol Energi Panas
  11. Kontrol Kecepatan Pengaduk
  12. Pengaduk
  13. Batch Alat Pemanas
  14. Batch Alat pendingin

Fungsi Alat Destilasi Dalam Proses

Destilasi

  1. Campuran terlebih dahulu dimasukkan kedalam Labu Destilasi.
  2. Kemudian Campuran akan dipanaskan oleh Sumber Panas dan Batch Alat Pemanas.
  3. Pada proses tahapan ini, kita harus mengetahui Komponen yang akan dipisahkan dari Campuran.
  4. Contoh misalkan dalam memisahkan Eter dari Campuran, maka kita harus mengatur Temperatur pada 34.6°C menggunakan Pengontrol Energi Panas, dan Pengontrol Suhu dengan menggunakan Termometer.
  5. Kemudian lakukan pengadukan dengan Alat Pengaduk, yang akan diatur kecepatan geraknya oleh Kontrol Pengaduk.
  6. Pada Temperatur 34.6°C, Komponen Eter dalam Campuran akan mengalami Penguapan dan Naik melalui Tabung Penghubung serta akan mengalir menuju Kondensor.
  7. Air Pendingin akan mengalir dari pipa dan menuju pada pipa lainnya, aliran Air ini akan bekerja sebagai Kondensor.
  8. Fungsi Kondensor adalah untuk mendinginkan Gas, sehingga dapat mengubah Gas Etanol menjadi suatu Cairan, dengan proses Pengembunan.
  9. Cairan Etanol akan masuk kedalam Tabung Penghubung, lalu kemudian akan terjatuh pada tujuan akhirnya, yaitu Alas Labu Bulat hasil pemisahan Campuran.
  10. Terakhir dengan adanya Batch Pendingin, maka Cairan Etanol hasil dari Destilasi tersebut, tidak dapat membentuk sebagai Uap lagi dan tetap akan bertahan dalam bentuk Cairan didalam Labu.

TUGAS



TUGAS IPA KELAS 7 sem 1 materi klasifikasi zat

1.Apa perbedaan antara unsur,senyawa dan campuran ?

2.Berikan masing- masing 2 contoh unsur,senyawa,campuran homogen dan campuran heterogen 

3.Sebutkan 4 perbedaan antara asam dan basa ?

4. Apa perbedaan antara unsur dan senyawa

5. Apa yang kamu ketahui tentang distilasi ?



Comments

Popular posts from this blog

KELAS 8 tugas 1 SISTEM GERAK PADA MANUSIA

tugas kedua 23-27